Hp 081273361787 - 08566559633 Sedot WC Murah Batam / Sedot Tinja Murah Batam / Sedot Septictank Murah Batam / Sedot WC Batam / Sedot Tinja Batam / Sedot Septictank Batam / Sedot Limbah Industri Non B3 Batam / Kuras WC Batam / Kuras Tinja Batam / Kuras Septictank Batam / Kuras Limbah Industri Non B3 Batam / Sedot Limbah Restaurant Batam / Perbaikan Pipa Mampet Di Batam / Perbaikan Wastafel Mampet di Batam / Perbaikan Saluran Kamar Mandi Mampet Batam / Melancarkan Pipa Paralon Tersumbat di Batam
Jumat, 08 Mei 2009
0812-7336-1787 LAYANAN PRIMA SEDOT WC & RAJA MAMPET DI BATAM
PAKAR JASA SEDOT WC/TINJA/SEPTICTANK & PENANGANAN WC/SALURAN AIR/CLOSET/WASTAFEL TERSUMBAT/MAMPET, Khusus Kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia (Daerah FTZ/Free Trade Zone Indonesia)
.
0812-7336-1787 JASA SEDOT WC & SERVIS MAMPET DI BATAM
Sanitasi Buruk Berisiko Tularkan 34 Penyakit
Buruknya sanitasi di suatu wilayah dapat membahayakan kesehatan penduduk di daerah itu. Sebab, buruknya sistem sanitasi dan air dapat mengakibatkan munculnya sebanyak 34 jenis penyakit. Hal itu memperlihatkan betapa pentingya peran sanitasi bagi kesehatan lingkungan.
Pria kelahiran Blitar 6 September 1953 itu mencontohkan, penyakit diare dan flu burung adalah dua dari 34 penyakit yang antara lain disebabkan buruknya sistem sanitasi. Misalnya, tanpa mencuci bersih dengan sabun setelah memegang unggas, seseorang dapat tertular dari unggas yang terkena virus flu burung. "Dari penelitian WHO, dengan mencuci tangan dengan sabun, mampu mengurangi risiko munculnya 34 macam penyakit tersebut," imbuhnya.
Bayi sangat rentan terhadap sanitasi. Padahal sanitasi biasa menjadi tolok ukur tolokukur kesehatan. Hal itu terlihat dari masih tingginya angka kasus kematian bayi akibat menderita diare yang mencapai 100.000 anak setiap tahunnya.
Mengutip penelitian IDB, kerugian ekonomi akibat buruknya sanitasi mencapai 24 persen dari perolehan produk domestik bruto. Dalam satu rumah tangga, kerugian akibat buruknya sanitasi diperkirakan bisa mencapai Rp 120.000/bulan. Padahal dengan investasi pada sanitasi akan mendapatkan keuntungan dengan perbandingan investasi $1 ekonomi tambahnya mencapai $8. "Setidaknya sebanyak 119 juta keluarga saat ini belum punya sanitasi," katanya.
Sebelumnya, sejumlah pembicara juga menyampaikan materi di antaranya, Dr Ir Indreswari Guritno, yang menyampaikan materi pentingnya rehabilitasi dan konservasi dalam kaitannya perubahan iklim. Dosen UI tersebut juga memaparkan materi tentang peran serta masyarakat dalam kegiatan konservasi SDA.
Pembicara lain Triyono MP menyampaikan fungsi hutan dan sekitarnya, berkaitan dengan emisi C02 (gas rumah kaca), Ir Novianto tentang bangunan konservasi dan Ir FX Pri Joewo Guntoro Dipl HE MSi dari Balai Probolo menyampaikan topik hidroli terapan.
( supriyanto/cn05 )
sumber:
Label:
Barelang,
Batam,
closet,
feces,
FTZ,
grease trap,
Kepri,
Kepulauan riau,
mampet,
penyedotan,
saluran air,
sedot,
septictank,
suction,
tai,
tersumbat,
Tinja,
wastafel,
waste water treatment,
Wc
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar